Circuit Training
Latihan
ini dapat memperbaiki secara serempak fitnes keseluruhan dari tubuh, yaitu
komponen power, daya tahan,
kecepatan, fleksibilitas, mobilitas dan komponen-komponen lainnya.
Dalam program pelatihan ini biasanya digunakan peralatan mesin, peralatan
hidraulik, beban tangan dan biasanya jarak tiap stasiun 15 detik sampai 3 menit
untuk menjaga agar otot tidak kelelahan. Bentuk-bentuk latihan dalam sirkuit
adalah kombinasi dari semua unsur fisik. Latihannya bisa berupa lari naik turun
tangga, lari ke samping, ke belakang, melempar bola, memukul bola dengan raket,
melompat, berbagai bentuk latihan beban dan sebagainya. Bentuk latihannya
biasanya di susun dalam lingkaran.
Latihan
sirkuit ini, didasarkan pada asumsi bahwa seorang atlet akan dapat
mengembangkan kekuatan, daya tahan, kelincahan dan total fitnessnya dengan cara
:
- Melakukan sebanyak mungkin pekerjaan dalam suatu jangka waktu tertentu.
- Melakukan suatu jumlah pekerjaan atau latihan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Bompa
(1994) menyarankan bahwa dalam mengembangkan program latihan sirkuit harus
memperhatikan karakteristik berikut ini:
v Sirkuit
pendek terdiri dari 6 latihan, normal terdiri 9 latihan dan panjang terdiri 12
latihan. Total lama latihan antara 10-30 menit, biasanya dilakukan tiga
putaran.
v Kebutuhan
fisik harus ditingkatkan secara progresif dan perorangan. Karena satu set
terdiri dari pos-pos, maka disusun latihan yang penting, beberapa atlet
diikutsertakan secara simultan.
v Sirkuit
harus disusun untuk otot-otot secara bergantian.
v Keperluan
latihan perlu diatur secara teliti dengan memperhatikan waktu atau jumlah
ulangan yang dilakukan.
v Meningkatkan
unsur-unsur latihan, waktu utuk melakukan sirkuit dapat dikurangi tanpa
mengubah jumlah ulangan atau beban, atau menambah beban atau jumlah ulangan.
v
Karena satu set terdiri
dari pos-pos, maka disusun latihan yang penting, beberapa atlet diikutsertakan
secara simultan.
v
Interval istirahat diantara
sirkuit kira-kira dua menit tetapi dapat berubah sesuai dengan kebutuhan atlet.
Metode denyut nadi dapat digunakan untuk menghitung interval istirahat. Jika
jumlah nadi di bawah 120 kali, sirkuit lanjutan dapat dimulai.
v Latihan
beban (weight training)
Menurut
penelitian yang ada, selama 8-20 minggu menjalankan circuit training,
menunjukkan peningkatan kapasitas paru-paru sebesar 4-8%. Kapasitas paru-paru
yang tinggi biasa digunakan untuk menyatakan tingkat kebugaran seseorang.
Program
latihan sirkuit menggunakan beban yang ringan seperti push up, squat, sit up
yang kemudian dikombinasikan dengan olahraga aerobik seperti lari atau bersepeda.
Latihan sirkuit biasa dilakukan di tempat terbuka (outbond) yang terdiri dari
beberapa pos, pada tiap posnya menekankan pada latihan kekuatan dengan repetisi
tertentu kemudian diselingi dengan latihan aerobik selama beberapa detik sampai
dengan menit untuk menuju ke pos berikutnya.
E.
Ciri
Latihan Kekuatan Sistem Circuit
Ciri pada latihan kekuatan sistem sirkuit, yaitu jumlah beban
relatif lebih ringan dimana waktu ditentukan 30 detik, sehingga irama angkatan
dipercepat. Hal ini menunjukkan bahwa prinsip penekanan terhadap kecepatan
gerakan akan memberikan peluang yang baik dalam rangka peningkatan speed
strengh atau power. Upaya untuk mengangkat beban dengan tempo waktu
tertentu akan merangsang kerja otot terhadap kondisi latihan yang
diberikan.
F.
Cara
Melakukan Circuit Training
Cara melakukan Circuit
training atau latihan sirkuit adalah :
- Dalam suatu daerah atau area tertentu ditentukan beberapa pos, misalnya 10 pos
- Di setiap pos, atlet diharuskan melakukan suatu bentuk latihan tertentu
- Biasanya berbentuk latihan kondisi fisik seperti kekuatan, daya tahan, kelincahan, daya tahan dan sebagainya.
- Latihan dapat dilakukan tanpa atau dengan menggunakan bobot atau beban.
Kurang lengkap
BalasHapussilahkan berkunjung ke http://www.zonapelatih.net/2016/02/program-latihan-menggunakan-circuit.html
HapusKurang lengkap
BalasHapus